Mengenai Saya

WA: 082124760048

Selasa, 10 Maret 2015

Kandang Masih Ada Isinya

Alhamdulillahhirobbil 'alamiin.....
Yang Kuasa masih berkenan memberikan dan membuka pintu rejeki bagi umatnya. Lama juga ya ternyata blog ini tidak saya update, yach... itu tadi kembali ke masalah rejeki dari Yang Kuasa. Bulan November 2014 saya diminta menempati bagian yang berbeda dengan load kerja yang lebih padat, apalagi akhir tahun. Jadinya gak sempat update karena memang kerjaan yang bertubi-tubi, dan efeknya juga berpengaruh ke isi kandang. Lumayan sering tidak sempat cek kandang kebon di sore hari, paling hanya cek kurungan yang dirumah, akibatnya kurungan yang yang sudah berumur cukup lama pun tidak terpantau kerusakannya, akibatnya lagi ya...tahu sendiri lah...
Seminggu yang lalu pejantan BK-Saigon lepas dari kurungan, pacroh gak ketahuan. Lawannya yg didalam kurungan sekarang masih teler, mata merem satu, kurungannya pun sampai bolong karena bilah bambunya sampai ada yang patah. Si BK-Saigon sendiri saya temukan di pojok kebon sudah kaku, nasib....
Masih ada saudara setetasan si BK-Saigon yang mati tadi yang sedang dijodohkan, karena betinanya sudah mengeram maka BK-Saigon yang satu ini pun saya pindah kurungan. Ternyata ada bagian kurungan yang sudah keropos sehingga dia bisa keluar. Kelanjutannya ya bisa ditebak, BK-Saigon ini pacroh dengan Pakhoy-BK yang ada di kurungan sebelah karena sedang dijodohkan. Hasilnya, muka pada hitam, untung gak parah, bilah bambu ada yang patah satu tapi belum lepas, hadeehhh...
Beberapa jantan muda yang dilepas bebas di kebon sudah pindah kandang, kualitasnya saya anggap bisa dipertanggungjawabkan, dari komentar si pembeli yang menggambarkan jago yang dia ambil, meski belum seperti yang saya inginkan. Mungkin besok akan bikin adiknya bila kurungan sudah selesai diperbaiki, namun sementara ini saya masih mencoba mencari pasangan yang baru yang sekiranya cocok.
Masih ada seekor jantan muda kelabu  yang memang akan saya simpan dahulu, seiring umur yang telah mendekati dewasa maka si kelabu ini pun mulai menunjukkan "kejantanan"nya. Pagi ini tadi saat ngasih makan terlihat mukanya ada luka sedikit, ya gak apalah... Lanjut ngasih makan, sampai kurungan si BK-Saigon, lah....kok matanya merem kabeh, wis... mesti kehajar si kelabu nih... Mau ngurungin si kelabu  di kurungan pun urung karena kurungannya sudah ada yang keropos, yowislah... biarin aja dulu, kepeksone pacroh yo kono karepmu.
Sementara ini baru ada jantan muda 2 ekor tapi ukurannya kecil, entahlah masih bisa tambah gede lagi atau enggak. Generasi bawahnya lagi dari pasangan indukan yang berbeda baru berumur 1,5 bulanan dan 1 mingguan, masih lama untuk bisa tahu kualitasnya seperti apa. Pertengahan bulan Maret ini tampaknya akan ada yang menetas lagi, dari pasangan yang berbeda pula, semoga kualitasnya bisa seperti yang diharapkan biar gak perlu mencoba-coba lagi.

*ini tetasan akhir Januari 2015, jantan ada 6 (terjual 3), ada afkirnya 1 ekor siap untuk opor lebaran Idul Fitri bulan Juli 2015


Di sisi lain, resiko kematian peliharaan tidak saya anggap sebagai halangan, halangan kecil mulai muncul. Ada tetangga sebelah yang menganggap tempat ternak saya bau, padahal tembok rumah dia cukup tinggi, angin-angin yang masuk ke rumah dia pun hanya kecil dan cukup tinggi. Mestinya kalau ada komplain malah datang dari rumah yang ada di depan kebon. Jengkelnya si tetangga ini gak berani bilang langsung ke saya, itu yang paling sangat saya benci, nggak jantan, kalau ada komplain saya lebih suka langsung face to face. Sempat sih Pak RT dan beberapa tetangga lain datang ke kebon, saya sih belum tahu kalau maksud mereka untuk mengecek, dan kenyatannya memang jauh dari bau yang menyengat. Saya merasa komplain ini hanya pemaksaan kehendak pribadi, nyatanya gak berani face-to face kok... dan saya juga merasa memang orang ini menyepelekan saya, karena dulu pernah ada kejadian yang membikin saya naik darah dan hampir saya melabraknya, namun istri saya melarang, ya akhirnya gak jadi meskipun saya betul-betul marah. Saya sih sudah siap untuk pembuktian kalau dia masih ngotot.
Kalau tetangga satunya lagi berani face to face, saya justru sangat menghargai yang ini  karena dia langsung bilang kalau ada sesuatu, seperti awal mula dulu saat beberapa ekor ayam saya nangkring di temboknya dia dan bikin kotor, gak pake lama langsung saya respon dengan mengurung ayam yang bikin ulah tersebut. Belum lama dia bilang lagi katanya ada "mreki" (gurem kah?) yang mengganggu, tapi di kebon saya belum pernah menemukan gurem di ayam yang mengeram, mungkin maksudnya biar kurungannya agak digeser karena berada dekat dengan kamarnya. Kalau itu sih saya akui saya kurang memperhatikannya, mumpung kurungannya sudah mulai rusak memang sekalian akan saya geser dari tempat semula. Tapi nunggu ya bos, saya belum ada waktu untuk bikin kurungan, tapi jangan khawatir, itu akan jadi prioritas saya, terimakasih untuk permintaannya, good neighbour!!
Foto tetangga yang reseh dan yang baik? Gak usahlah, nanti jadi panjang urusannya, lagipula yang reseh bisa bikin penuh layar komputer, tersangkanya gendut sih... ha..ha..ha...ha... Saya gak takut sama dia meskipun beratnya 2x dari saya, bisa bayangin gak seberapa gendutnya kalau berat saya cuma 55kg? Tinggi saya 170cm, dia agak lebih tinggi sedikit.
Sudah ahh... malah ngerumpi, lanjutin lagi kapan-kapan kalau saya ada waktu.
Foto ayam yang mati dan teler ada sih, cuma kabel konektor HP saya bermasalah, mungkin ada serabut yang putus, jadi ya nunggu dulu sampai saya dapat kabel pengganti.

Tidak ada komentar: