Keinginan
saya untuk membangun KandangAbang memang bukannya tanpa hambatan. Namun
apa artinya manusia hidup di dunia ini tanpa menemui ujian, inilah yang akan
membuat kita tegar, berjuang, dan berpikir dewasa. Dalam proses mengumpulkan
materi kandang dan memulai memelihara lagi, saya justru merasakan banyak
kemudahan. Dua belas tahun yang lalu sangat tidak mungkin bagi saya mendapatkan
anak betina dari pejantan yang sudah berkali-kali menang aduan karena memang
tidak ada dana untuk itu. Namun beberapa waktu yang lalu saya bisa
mendapatkannya dari tetangga yang hanya beberapa rumah dari tempat tinggal
istri saya, dengan harga yang menurut saya sangat terjangkau. Kemudian diberi
anakan dari indukan berharga puluhan juta oleh saudara, harap digaris bawahi:
diberi GRATIS, yang inipun bila saya membeli ditempat lain pasti harganya
mencapai ratusan ribu rupiah per ekor. Saya bandingkan saat saya membeli
sendiri dari luar Jogja satu ekor ayam umur 4 bulan harganya mencapai 400 ribu
rupiah, dari pejantan berharga sekitar 3
juta rupiah. Saya hanya bisa mengucap alhamdulillahhirobbil ‘alamiin…….
Proses yang
sekarang berjalan adalah menambah kurungan-kurungan berukuran kecil/single, dan
ukuran sedang. Hambatan yang paling saya rasakan adalah waktu yang masih sangat
terbatas. Keluarga tetap prioritas utama bagi saya, istri dan anak-anak saya
tidak mungkin tergantikan oleh ayam, berapapun harga ayamnya. Hari libur jarang
bisa saya manfaatkan penuh untuk mengurus dan mengerjakan keperluan kandang,
paling-paling maksimal setengah hari, selebihnya untuk menjaga dan bermain
dengan anak-anak bergantian dengan istri. Maka yang bisa dilakukan saat ini adalah
menyusun prioritas apa yang harus segera dibuat dan diselesaikan, bila sudah
selesai baru bisa mengerjakan yang lainnya.
Saat ini
yang harus cepat diselesaikan adalah paling tidak 2 kurungan berukuran sedang
yang cukup untuk menempatkan sepasang ayam dan menempatkan anakan yang berumur
di atas 3 bulan, kemudian mulai menyiapkan lagi bilah-bilah bambu untuk segera
memulai mendirikan kandang utama. Libur akhir pekan bulan lalu saya sempatkan
membeli bambu dan segera memotong sesuai ukuran yang diperlukan, setelah itu
langsung memulai membelah dan menghaluskan bilah-bilah bambu yang akan dipakai.
Waktu yang terbatas membuat hasilnya juga terbatas, bilah-bilah bambu belum semuanya selesai dihaluskan, batang bambu pun masih ada
separuh lebih yang belum terkerjakan. Mau tidak mau harus kerja lembur setelah
pulang kerja agar kurungan ini bisa segera jadi, tapi itu juga kalau tidak
kecapekan yaa…… Yang ada di rumah dan sudah siap setting adalah sebuah kandang single,
rencananya utnuk tempat babon kelabu ini di kebon nantinya, kurang bikin
penutup atas saja. Libur besok semoga bisa diselesaikan.
Jadwal
selanjutnya adalah menyisihkan dana lagi untuk mendatangkan pasir dan beli bambu
lagi. Rumpun pohon pisang yang ada diujung kebun hanya tinggal beberapa saja
dan tinggal 2 pohon saja yang belum
berbuah, inipun perkiraan saya sampai nanti proses pengerjaan pun sudah akan
panen semua. Setelah rumpun pohon pisangnya habis maka tanahnya bisa segera
diratakan & dipadatkan. Conblok yang ada di kebun bisa jadi akan saya manfaatkan
dulu untuk alas rangka kandang. Gak tahu tuh kenapa waktu ngambil besi gak
sekalian ngambil conbloknya. Dulu pernah dibilangin ke yang punya tiang besi “kalau
ambil besinya sekalian aja conbloknya, karena tanah yang ketutup conblok gak
bisa ditanami”, tapi entahlah kenapa gak sekalian diambil. Jadi jangan salahkan
saya kalau conbloknya saya manfaatkan ya….
Mungkin setelah
Idul Fitri Agustus nanti peletakan conblok pertama untuk alas rangka kandang dan
disusul oleh conblok lainnya sudah bisa dimulai, semoga….
Ada perasaan segera ingin semuanya selesai
secepatnya, namun dipikir-pikir kalau semuanya bisa selesai dalam satu waktu
kan dananya juga besar, padahal saya perhitungkan keseluruhan dana yang
diperlukan tidak akan bisa saya penuhi dalam satu waktu. Maklumlah…. Kuli
seperti saya penghasilan juga tidak seberapa, sampai akhir bulan masih bisa
beli beras sudah sangat bersyukur he..he..he… Jadi keputusannya adalah biarlah
proses berdirinya KandangAbang mengalir saja, sedikit demi sedikit nanti
pada saatnya pasti akan selesai juga, yang penting tetap ikhtiar, berusaha
sekuat tenaga, dan tidak lupa tetap tawakkal atas segala keputusan Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar