Mengenai Saya

WA: 082124760048

Selasa, 29 September 2015

Kebetulan atau sudah digariskan ??

Kali ini agak sedikit keluar dari ternak ayam, sedikit cerita tentang sesuatu yang saya alami. Peristiwa yang mungkin bisa menunjukkan kuasa yang dimiliki oleh Yang Maha Kuasa.

Beberapa tahun terakhir ini, saat pikiran sedang lega, sedang plong, hati sedang senang, sering saya berpikir ke belakang, flashback, dengan keadaan saya, kondisi saya, tentang berbagai peristiwa yang saling berkaitan.
Awal saya mulai merenung seperti ini adalah ketika saya menapaki hidup baru dengan orang lain yang disebut sebagai "istri". Ketika mulai memasuki fase pencarian calon istri, banyak pilihan yang ada, namun dalam perjalanannya tidak terlalu banyak lika-liku. Calon istri yang pertama usia terpaut 5 tahun lebih muda, sempat berjalan hampir 2 tahun, dan kandas karena tidak ada restu. Kelak di kemudian hari saya baru memahami bahwa doa orangtua, terutama IBU, sangat-sangat manjur dan di ridloi oleh Yang Maha Kuasa. Setelah yang pertama ini saya kenal dengan wanita yang sifatnya agak mirip dengan mantan, namun yang ini lebih dewasa, usianya 2 tahun lebih muda. Meskipun bertahun-tahun mempunyai hubungan komunikasi yang intens, sering ketemu, ada rasa saling tertarik, namun kami tidak pernah jadian sebagai pacar, bisa dibilang hanya TTM. Beberapa kali saya berniat untuk meresmikan hubungan kami namun seperti ada bisikan dari hati kecil saya: santai sajalah, gak usah tergesa, kamu sangat mudah mendapatkan yang ini. Akhirnya sampai suatu saat justru saya yang ditodong olehnya, kami pergi ke suatu tempat dan dia bertanya: kamu memposisikan saya sebagai apamu?
Dhueerr....!!
Dalam kondisi normal pasti kesempatan ini langsung saya sikat, apalagi Ibu saya bisa menerima keduanya, namun kondisi saat itu saya juga sedang dekat dengan wanita lain dan hubungan kami sepertinya akan serius. Usianya 5 tahun lebih muda, namun cukup dewasa seperti TTM saya.
Finalnya, TTM saya menikah 8 bulan setelah kejadian itu, dan saya melanjutkan hubungan dengan wanita yang kedua hingga sekarang telah sah menjadi istri saya dan telah memberikan 2 anak yang cantik-cantik, dan yang paling penting: dia support saya untuk tetap memelihara ayam, dan kemarin saat ayam saya hampir habis, tinggal 11 ekor + 6 anakan yang baru netas, dia tetap memberikan komen positif.
Saya tidak tahu kalau saya milih TTM saya apakah anak-anak saya akan sepintar dan secantik anak-anak saya ini? entahlah, itu rahasia Yang Maha Kuasa. Kebetulan lagi, TTM saya juga punya 2 anak perempuan, he..he..
Yang masih hangat berkaitan dengan ayam, sekitar 2 minggu yang lalu ayam saya yang dikebon telah habis tanpa sisa, trus kaitannya apa? Beberapa bulan sebelumnya kami sekeluarga dikumpulkan oleh Ibu untuk membicarakan hak waris kami. Keputusannya jelas, bagian masing-masing sudah jelas, semua mufakat. Kakak-kakak saya semua telah memiliki rumah, tinggal saya yang belum, jadi saya masih menempati rumah Ibu. Dua minggu yang lalu mendadak kakak saya bilang mau renovasi bagiannya, pilihan bagi saya adalah tetap di rumah itu dengan resiko debu, sekalian ikut renovasi bagian saya, atau ngontrak dulu. Sempat kepikiran renovasi sekalian, tapi tidak bisa mulai untuk bikin rumah sendiri. Malah tercetus ide, bilang kakak untuk "nyusuki" bagian saya, nggak nyangka kakak setuju, alhamdulillah....

Ternyata ini toh maksudnya Yang Maha Kuasa menghadiahkan aratan di kebon sehingga ayam saya habis, dengan demikian saya gak susah-susah lagi mikir ayam yang di kebon mau ditaruh dimana saat harus memulai untuk bikin pondasi. Meskipun kalau dihitung-hitung dana yang ada belum cukup untuk bikin rumah sampai finishing namun paling tidak keluarga saya punya rumah sendiri, hasil jerih payah kami sendiri, poin itu yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Ayam di kebon habis pun nggak masalah, saya ikhlas kalau balasannya seperti ini. Ibu saya pun beberapa kali bilang agar ayam saya dikurangi biar nggak terlalu repot ngurusnya. Mungkin Ibu saya juga berdoa agar anaknya yang bandel ini mau sedikit mendengar kata-kata Ibunya. Disamping itu, saya dipindah lagi dari tempat kerja saya, dan disini jam kerjanya dari pukul 07.00-16.00 WIB, namun hari Jumat pulang jam 15.00 WIB. Dipikir-pikir kalau ayam saya masih sebanyak yang kemarin memang sepertinya saya akan kerepotan mengatur waktu di pagi hari.
Kembali ke mujarabnya doa Ibu, akhirnya kejadian deh peristiwa yang menimpa saya dalam beberapa minggu terkahir ini, dan saya pikir kejadian-kejadian itu memang berkaitan dan mempunyai tujuan tertentu. Mudah-mudahan tahun 2016 kami sudah bisa menempati rumah kami sendiri, amin.... Bismilahhirrokhmaannirrokhiim...

Rabu, 02 September 2015

Haruskah saya bilang WOWWW..... ?!

Setelah 3 tahun berjalan lancar, aman, meskipun ada hambatan kecil seperti serangan tikus ke anakan yang baru menetas, akhirnya saya juga harus merasakan yang namanya "aratan".
Bermula dari seekor betina di kebon yang tiba-tiba ngorok, entah ketularan dari mana, segera saya kurung -masih di kebon juga-, dan mati 2 hari kemudian. Hanya berselang sehari setelah betina tersebut mati, pagi-pagi saat saya memberi makan, terlihat beberapa ekor sudah kelihatan lemas dan nggak mau makan, waduhhhh.....alamat nih.... Benar saja, Senin pagi sudah ada 6 ekor yang ngorok, langsung saya kurung, dan pagi tadi, hari Rabu, sudah 5 ekor koit, dan 1 lagi sudah hampir koit.
Karung ini isinya 2 ekor betina BK-Saigon-Khoy, 1 ekor BK-Khoy, dan 1 ekor BK-Saigon:





Ini betina BK-Saigon:




Ini BK-Saigon sudah hampir koit, mungkin sore ini bakalan mati:

Ini sudah mulai ngorok, sudah dipisah di kurungan tersendiri, koit yowis, bisa sehat lagi ya syukur:

Sementara itu dua betina yang mengeram sudah menetaskan anaknya, 2 ekor dan 8 ekor, seneng donk.... karena kemarin tahunya sudah sore maka saya biarin di kebon, kebetulan mengeramnya di tatakan tempat kotoran kandang, saya pikir aman lah, jadi besok pagi saja mindahnya, niat saya begitu. Dan memang keinginan belum tentu sejalan dengan kenyataan.... pagi ini saat saya akan ambil anakan yang 8 ekor kok susah amat, sembunyi kemanaa.... ternyata dibawah eraman induknya hanya ada 2 ekor kuthuk, wissss.....tikus menehhhh.... 6 kuthuk bablas dan saya nemu sisa bangkainya 2 ekor. Tikus jahannaaammmm.....awwasss sampai ketangkap bakal ku mutilasi lu!! mana induknya juga ikut-ikutan ngorok....komplit tenannn..... Masih ada seekor lagi yang mengeram dan tinggal tunggu menetas, tadi pagi saya cek sudah kedengaran suara ciap-ciapnya, mau nggak mau harus balapan dengan tikus biadab kalau nggak pengen kehilangan kuthuk lagi.
Aratan.... ooohh.. aratan.....
~ malah Koes Plus-an~


update 3/9/2015:
Jago Bk-Saigon di atas dan betina Pakhoy-BK yang 6 anaknya dibabat tikus juga mati pagi ini. Dikurungan terpisah sudah antri 3 ekor, kalau nggak sore nanti ya besok pagi mesti gali lubang lagi...
Sore: mati lagi 1 ekor betina pakhoy-BK

update 4/9/2015:
Pagi: mati lagi 1 betina pakhoy-BK, akan nyusul jantan muda dan betina muda BK. Dikurungan lain masih antri lagi betina pertama yang saya miliki sudah sesak napas, plus tiga betina muda lainnya. Siap-siap isi kebon bakal habis-bissssss...

Update 8/9/2015:
Sampai pagi ini ayam di kebon yang hidup tinggal 2 ekor, 1 jantan Pakhoy-BK warna wido, 1 betina BK-Saigon. Keduanya terlihat sudah ketularan. Kewajiban saya tetap ngasih makan dan obat masih saya berikan, itu usaha saya, kalau nanti mati yowis, bisa hidup ya syukur.

Update 14/9/2015:
Ayam yang dikebon habis tanpa sisa, bahkan kuthuk yang menetas di kebon dan segera saya pindah ke rumah pun tidak ada yang bertahan, mati semua, dan ternyata virusnya sudah ikut jalan-jalan ke rumah, duhhh.... Dimulai dari seekor betina BK-Pakhoy yang sedang mengeram, disusul seekor anakan BK, yang yang bikin nyesek banget adalah matinya dere betina keturunan inbreed pacek Pakhoy-BK warna wido dengan induk warna hitam, dominan Pakhoy, warna bulu coklat-kuning, warna kaki full hijau, kuku hitam semua, nyeseeekk banget... mana sudah gak bisa bikin lagi karena induknya sudah mati semua, dan sudah gak ada betina lain yang gen-nya dominan pakhoy.
Hari Minggu kemarin hampir seharian bersih-bersih kandang, nyuapin obat ke ayam yang masih sehat dan yang mulai ngantuk, sambil nyemproti tempat kotoran dengan minyak tanah. Sore harinya ketahuan anakan umur dua bulanan di satu kurungan mulai ngantuk, malam harinya saat mau keluar dengan anak-anak terlihat jago pakhoy tua (saudara setetasan dengan pakhoy wido) yang ada didepan rumah juga kelihatan ngantuk. Akhirnya setelah pulang langsung ngurus si jago, kasih obat, pindah kandang, sampai-sampai lupa kalau ada jadwal balapan MotoGP, asemmm...
Pagi tadi, si jago tua masih ngorok, telih nggak turun, anakan yang umur dua bulanan juga sama, telih nggak turun. Sore ini, entahlah.... sepertinya Yang Maha Kuasa memang mengerti kebutuhan hambanya ini, karena di tempat baru saya sekarang jam kantor mulai 07.00-16.00 WIB, Senin-Kamis, untuk Jumat 07.00-15.00 WIB, sehingga kalau piaraan saya masih banyak maka saya nggak akan bisa masuk kantor tepat waktu. Mending begitu kan daripada berpikir negatif, ayam bisa dicari, tapi waktu dan kesempatan? emang bisa dibeliii....?!
Bismillah.....kalau memang masih diperkenankan ternak pasti masih ada ayam yang bertahan hidup di KandangAbang, amiinn...