Masih ingat
dulu kala ketika berusaha memperoleh keturunan gen yang masih sedekat mungkin
dengan gen jago “Kasus”, ketika itu babon blorok sampai kos di Wonosari sampai
2 mingguan demi dikawinkan dengan “Kasus”. Balik ke rumah bertelur 10 butir dan
hanya menetas 1 ekor saja. Saya ingat betul, Olan menetas tanggal 5 Agustus 2012
dan anak kedua saya lahir 6 Agustus 2012, jadi saat anak saya ultah maka Olan
juga ultah. Banyak yang saya harapkan dari Olan, ketika mulai dewasa sosok Olan
mirip dengan Kasus – bapak sekaligus kakenya- mulai dari kepala, tingkah lakunya, & caranya berjalan.
Rencana hanyalah angan-angan manusia, namun Sik Nglabur Langit lah yang
menentukan. Dalam angan saya Olan akan dikawinkan lagi dengan induknya baru
kemudian dengan sepupu seta adik-adiknya. Kenyataanya Olan baru bisa dikawinkan
dengan adiknya, anak betina dari blorok vs Jago Cilacap punya kakak. Dari sekian
banyak telur pun akhirnya hanya 3 butir yang tersisa dierami. Kalau tidak salah
hitung akhir bulan Agustus ini anak Olan akan menetas, semoga keturunanmu mampu
menjadi penggantimu. Sementara si betina mengeram, Olan tetap ditempatkan
bersama si betina. Memang beberapa hari terakhir saya perhatikan di pagi hari
telih Olan masih terlihat penuh, tapi saat dikasih makan dia juga segera makan.
Apa boleh buat, hanya sebatas itu yang bisa saya lakukan di pagi hari karena
saya juga harus segera berangkat kerja. Hari-hari berikutnya Olan kelihatan
semakin berbeda, semakin lemas. Obat sudah tidak berpengaruh banyak. Daya tahan
anak inbreed memang tidak setangguh keturunan cross. Akhirnya tanggal 25
Agustus kemarin kontrak Olan di dunia selesai, mau apa lagi? Tidak ada yang
harus disesali, jalan hidup memang sering tidak sejalan dengan harapan. Selamat
jalan Olan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar