Bukan kandang breeding yang besar & bagus, hanya kandang kecil pun cuma sedikit, tapi tetap ada ayamnya...
Kamis, 29 Agustus 2013
Senin, 26 Agustus 2013
R.i.P: OLAN
Masih ingat
dulu kala ketika berusaha memperoleh keturunan gen yang masih sedekat mungkin
dengan gen jago “Kasus”, ketika itu babon blorok sampai kos di Wonosari sampai
2 mingguan demi dikawinkan dengan “Kasus”. Balik ke rumah bertelur 10 butir dan
hanya menetas 1 ekor saja. Saya ingat betul, Olan menetas tanggal 5 Agustus 2012
dan anak kedua saya lahir 6 Agustus 2012, jadi saat anak saya ultah maka Olan
juga ultah. Banyak yang saya harapkan dari Olan, ketika mulai dewasa sosok Olan
mirip dengan Kasus – bapak sekaligus kakenya- mulai dari kepala, tingkah lakunya, & caranya berjalan.
Rencana hanyalah angan-angan manusia, namun Sik Nglabur Langit lah yang
menentukan. Dalam angan saya Olan akan dikawinkan lagi dengan induknya baru
kemudian dengan sepupu seta adik-adiknya. Kenyataanya Olan baru bisa dikawinkan
dengan adiknya, anak betina dari blorok vs Jago Cilacap punya kakak. Dari sekian
banyak telur pun akhirnya hanya 3 butir yang tersisa dierami. Kalau tidak salah
hitung akhir bulan Agustus ini anak Olan akan menetas, semoga keturunanmu mampu
menjadi penggantimu. Sementara si betina mengeram, Olan tetap ditempatkan
bersama si betina. Memang beberapa hari terakhir saya perhatikan di pagi hari
telih Olan masih terlihat penuh, tapi saat dikasih makan dia juga segera makan.
Apa boleh buat, hanya sebatas itu yang bisa saya lakukan di pagi hari karena
saya juga harus segera berangkat kerja. Hari-hari berikutnya Olan kelihatan
semakin berbeda, semakin lemas. Obat sudah tidak berpengaruh banyak. Daya tahan
anak inbreed memang tidak setangguh keturunan cross. Akhirnya tanggal 25
Agustus kemarin kontrak Olan di dunia selesai, mau apa lagi? Tidak ada yang
harus disesali, jalan hidup memang sering tidak sejalan dengan harapan. Selamat
jalan Olan…
Selasa, 13 Agustus 2013
Lika-Liku menjaga kandang ayam
Fitrahnya manusia adalah menjadi pemimpin,
untuk diri sendiri, keluarga, istri, anak, tetangga, karyawan, dst.nya.....
Agar mampu menjadi pemimpin yang baik mau tidak mau harus belajar, dari buku,
dari guru, dari teman, dari kursus, dan sebagainya....... dan yang paling
bagus, banyak yang bilang: pengalaman adalah guru yang terbaik. Tidak bisa
dipungkiri belajar teori tanpa praktek is bullshit. Belajar teori renang tapi
gak mau nyemplung ke air juga omong kosong, belajar teori main gitar tapi gak
pernah mainin gitar ya tai sapi juga.
Memang harus diakui praktek tanpa teori sama dengan berjalan di kegelapan tanpa alat bantu senter, bisa sampai tujuan tapi lluuaaammmmaaaaaaaaa...... karena hanya bisa berjalan tertatih-tatih, gak bisa cepet.
Yang Maha Kuasa menciptakan alam dan seisinya ini berpasangan agar tercipta keseimbangan. Kalo masih ada manusia yang maksaaaaaa banget untuk menikah sesama jenis yaa... saya hanya bisa bilang elu udah berani nantang Pencipta elu??
Teori dan praktek yang dijalankan dengan seimbang akan menimbulkan sinergi yang baik, halllahh....ngomong opo iki..... Bila disejajarkan dan dijalankan bersama keduanya akan saling melengkapi.
Bagusnya memang bila akan melakukan sesuatu ya mestinya belajar teorinya dulu baru praktek, Albert Einstein saja juga belajar teori kan.... ahli fisika loh dab!!
Memang harus diakui praktek tanpa teori sama dengan berjalan di kegelapan tanpa alat bantu senter, bisa sampai tujuan tapi lluuaaammmmaaaaaaaaa...... karena hanya bisa berjalan tertatih-tatih, gak bisa cepet.
Yang Maha Kuasa menciptakan alam dan seisinya ini berpasangan agar tercipta keseimbangan. Kalo masih ada manusia yang maksaaaaaa banget untuk menikah sesama jenis yaa... saya hanya bisa bilang elu udah berani nantang Pencipta elu??
Teori dan praktek yang dijalankan dengan seimbang akan menimbulkan sinergi yang baik, halllahh....ngomong opo iki..... Bila disejajarkan dan dijalankan bersama keduanya akan saling melengkapi.
Bagusnya memang bila akan melakukan sesuatu ya mestinya belajar teorinya dulu baru praktek, Albert Einstein saja juga belajar teori kan.... ahli fisika loh dab!!
Ngingu pitik
pun sebaiknya juga belajar teori. Lah… pitik diculke wae iso gede tur manak
okeh, rasah makani wis iso golek pakan dewe o’ ndadak sinau?? Sing disinau ki
opo??
Itu kan
jaman dulu mas brooo…. Pemukiman belum padat, masih banyak kebun kosong, masih
banyak jangkrik, gangsir, cacing dll.
Lah mosok to
neng perumahan rep ngingu pitik diumbar?? Dipindah kurungan mbek tanggane
kelimpungan too… Sudah sore ayam yang
belinya ratusan ribu tidak juga kelihatan ujung ekornya, kira-kira habis magrib
ada tetangga datang bawa mangkok lumayan gede sambil bilang, “mas, ada rejeki
nih… bagi-bagi sedikit….”
“Makasih tante…”
bawa masuk , buka tutupnya ternyata opor
ayam, langsung ambil piring, buka rice cooker, ambil nasi, makan besarrrr…..
masih nambah lagi he..he..hee… doyan apa lapar ….
Paginya,
“Pagi tante….
Opornya maknyusssss…. Terimakasih ya…. Sering-sering juga mau he..he..hee…
ngomong-ngomong tante lihat ayam jago lumayan gede warna hitam disekitar sini
nggak? Biasanya tiap sore balik sendiri ke rumah tapi dari kemaren gak pulang,
saya cari juga belum ketemu…”
“Sama-sama
dek…namanya juga rejeki ya gak apalah bagi-bagi… oohhh…itu ayamnya ya?? Ginnniiiii….
Kemaren sore kan bapaknya anak-anak lagi bersihin senapan angin, diatap ada
suara glodek-glodek di atap. Bapak kan udah jengkel banyak tikus, diintip kan
gak begitu jelas karena udah sore, ya trus ditembak aja, maaf ya deeeeeeekkkk….”
“Jadiii……ittuuuu…kkkemarenn….oppppooorrr……..”
Dah lanjutin
aja sendiri …….
Teori yang
bener, praktek yang bener, tapi tetap harus jaga etika, jaga tepa selira dengan
tetangga, hubungan sosial tetap harus dipelihara. Seneng melihara ayam
silahkan, tapi kebersihan kandang harus selalu dijaga agar baunya tidak
kemana-mana. Ini nihh… tantangan buat saya, kiri-kanan calon kandang dah jadi
rumah semua, hadeeehhh….bakalan bersih-bersih kotoran tiap sore nih…. Resiko bung,
itu yang harus dihadapi saat mengambil sebuah keputusan, dan ingat resiko tidak
untuk dipikirkan tapi untuk diatasi dengan perbuatan. Awas…kalau sampai
tetangga sebelah komplen karena bau kandang yaaa….
Kalo dah
niat pengen ternak ayam adu minimal harus fokus, jenis dan tipe bagaimana yang
ingin dihasilkan, baru nyari induknya. Tapi kalo dah dapat induk yang belum
tahu tipenya ya gak apa-apa juga, asal tahu sisilahnya, tahu pola maen saudaranya,
kakak-kakaknya,pokoknya sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan si
induk tadi harus diketahui. Setelah breeding harus dilihat lagi hasilnya, tipe
anak-anaknya bagaimana, yang kurang apanya, mesti cross lagi, atau bisa di-inbreed.
Mana yang mesti disimpan, mana yang bisa
dijual, mana yang bisa di goreng, juga harus bener memilahnya. Jangan sampai
kebalik-balik, bisa kacau nantinya. Kuncinya jadi peternak harus
sannnngggggaaaaaaaaatttttt sabar, kalau tidak sabar bisa-bisa anda bakar
kandang seisinya, saking jengkel dan stress akibat investasi yang ditanam
lumayan besar tapi hasilnya hanya ayam goreng, bisa jadi loohhh…. Mending pelihara
ayam kampung aja, berat sekilo dah bisa dijual ya nggak??
Sebenarnya
coretan ini saya tujukan untuk diri saya sendiri agar saya tetap fokus, tidak
melenceng dari tujuan awal saya. Juga saya harus sangat sabar karena untuk maku
pring jadi kurungan harus nunggu libur, belum lagi kalo nanti sudah libur eh…ibunya
anak-anak punya acara, mau gak mau gantian saya yang momong anak, tunda
lagiiiiii……..
Ini mau
nyicil bikin satu blok saja dah lebih dari sebulan belum kelar juga, libur
lebaran kemaren juga gak bisa full ngerjain, padahal masih banyak nih yang
mesti dipaku.
Bangun pagi,
kasih makan ayam, kerja, pulang sore, ngecek ayam, nyicil maku, magrib
berhenti, makan, momong anak bentar, tidur, bangun pagi, kasih makan ayam,
kerja, pulang sore, ngecek ayam, nyicil maku, magrib berhenti, …………………………………………………
................................................................................................................................................................
Bismillahhirrokhmanirrokhiim
Senin, 12 Agustus 2013
SELAMAT IDUL FITRI 1434 H
KandangAbang mengucapkan:
Selamat Idul Fitri 1434 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Semoga kita kembali fitri
Selamat Idul Fitri 1434 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Semoga kita kembali fitri
Langganan:
Postingan (Atom)