Pada tulisan awal telah saya sebutkan cikal bakal indukan yang menjadi penghuni Kandang Abang, sekarang satu-persatu saya tampilkan agar bisa dipelototi bersama-sama, yukkk....
Saya & teman,
sebut saja A, memang kawan karib sejak kecil. Banyak kesamaan diantara kami
salah satunya suka memelihara ayam. Sekitar pertengahan tahun 2011 A bilang
kepada saya pengen beli jago punya tetangga, kayaknya ngebet banget harus dapat
jago itu. Ternyata ada tetangga lain, sebut saja C, yang menceritakan sepak
terjang jago tersebut sekian tahun lalu. Kami berdua mengunjungi pemilik jago, lihat-lihat
ayamnya ternyata sudah lumayan tua. Agak ragu juga, tapi saya yakin asal masih
bisa kawin dengan betina gak masalah. Pindah tanganlah itu jago. Karena masa
lalu ayam itu begitu complicated kami berdua menamakannya ”KASUS”.
Kasus ternyata
pernah dipegang oleh C dan di ”karyakan”, gak heran dia bisa cerita tentang
masa lalu ayam itu. Kasus sempat dikawinkan
di tempat C dan beranak 6 ekor, 1 jantan 5 betina. Nah... babon blorok adalah
salah satu dari 5 betina itu.
Seminggu setelah
saya beli si blorok bertelur, tapi karena saya tidak tahu pejantan mana yang
mengawininya maka saya sengaja tidak menetaskannya. Telur pun diminta kakak
saya, ya silahkan saja kalau mau ditetaskan, eh... beneran deh ditetaskan,
menetas 3 ekor, 1 jantan 2 betina. Sekarang sudah berumur sekitar 9 bulanan,
rejekinya dia tuh...
Saya ingin mengumpulkan
gen yang dimiliki Kasus, maka saya kawinkan babon blorok dengan ayahnya. Sukses
kawin, sukses bertelur, masa mengeram pun tiba. Rejeki memang tidak kemana,
dengan harapan punya banyak calon indukan saya mengeramkan 10 telur blorok. Tiga
minggu kemudian menetaslah sebutir telur blorok dan berikutnya tidak ada lagi
yang menetas he..he..he.. itulah rejeki saya, 1 ekor jantan, inbreed anak Kasus
dengan babon blorok. Saya namakan ”OLAN” karena anak tunggal, sekarang dia sudah
berumur 4 bulan. Semoga sehat sampai dewasa, bisa kawin dengan betina, punya
anak yang banyak jantannya yaa....
Periode bertelur
selanjutnya blorok saya kawinkan dengan 3 pejantan, milik saya, milik kakak,
dan dengan pejantan sepupu blorok milik A. Dari 11 telor yang dieramkan ada 2
yang tidak jadi, 2 isi tapi tidak berhasil menetas. Dari 7 ekor yang berhasil menetas
ada 2 jantan & 5 betina, tapi saat umur 1 bulan ada 1 betina yang tewas
kena sakit. Sekarang masih tersisa 4 betina & 2 jantan yang masih bertahan,
umur mereka sekarang 2,5 bulan.
Saat ini
sebenarnya sudah waktunya untuk mengawinkan blorok, tapi karena keterbatasan
kandang sekarang blorok masih menikmati hidup di dalam kurungan, kerjanya hanya
makan, tidur & beol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar