Mengenai Saya

WA: 082124760048

Senin, 07 Januari 2013

Lebih Dekat: (1) Babon Blorok

Pada tulisan awal telah saya sebutkan cikal bakal indukan yang menjadi penghuni Kandang Abang, sekarang satu-persatu saya tampilkan agar bisa dipelototi bersama-sama, yukkk....



Saya & teman, sebut saja A, memang kawan karib sejak kecil. Banyak kesamaan diantara kami salah satunya suka memelihara ayam. Sekitar pertengahan tahun 2011 A bilang kepada saya pengen beli jago punya tetangga, kayaknya ngebet banget harus dapat jago itu. Ternyata ada tetangga lain, sebut saja C, yang menceritakan sepak terjang jago tersebut sekian tahun lalu. Kami berdua mengunjungi pemilik jago, lihat-lihat ayamnya ternyata sudah lumayan tua. Agak ragu juga, tapi saya yakin asal masih bisa kawin dengan betina gak masalah. Pindah tanganlah itu jago. Karena masa lalu ayam itu begitu complicated kami berdua menamakannya ”KASUS”.
Kasus ternyata pernah dipegang oleh C dan di ”karyakan”, gak heran dia bisa cerita tentang masa lalu ayam itu. Kasus sempat  dikawinkan di tempat C dan beranak 6 ekor, 1 jantan 5 betina. Nah... babon blorok adalah salah satu dari 5 betina itu.
 
Seminggu setelah saya beli si blorok bertelur, tapi karena saya tidak tahu pejantan mana yang mengawininya maka saya sengaja tidak menetaskannya. Telur pun diminta kakak saya, ya silahkan saja kalau mau ditetaskan, eh... beneran deh ditetaskan, menetas 3 ekor, 1 jantan 2 betina. Sekarang sudah berumur sekitar 9 bulanan, rejekinya dia tuh...
Saya ingin mengumpulkan gen yang dimiliki Kasus, maka saya kawinkan babon blorok dengan ayahnya. Sukses kawin, sukses bertelur, masa mengeram pun tiba. Rejeki memang tidak kemana, dengan harapan punya banyak calon indukan saya mengeramkan 10 telur blorok. Tiga minggu kemudian menetaslah sebutir telur blorok dan berikutnya tidak ada lagi yang menetas he..he..he.. itulah rejeki saya, 1 ekor jantan, inbreed anak Kasus dengan babon blorok. Saya namakan ”OLAN” karena anak tunggal, sekarang dia sudah berumur 4 bulan. Semoga sehat sampai dewasa, bisa kawin dengan betina, punya anak yang banyak jantannya yaa....
 
Periode bertelur selanjutnya blorok saya kawinkan dengan 3 pejantan, milik saya, milik kakak, dan dengan pejantan sepupu blorok milik A. Dari 11 telor yang dieramkan ada 2 yang tidak jadi, 2 isi tapi tidak berhasil menetas. Dari 7 ekor yang berhasil menetas ada 2 jantan & 5 betina, tapi saat umur 1 bulan ada 1 betina yang tewas kena sakit. Sekarang masih tersisa 4 betina & 2 jantan yang masih bertahan, umur mereka sekarang 2,5 bulan.
 
Saat ini sebenarnya sudah waktunya untuk mengawinkan blorok, tapi karena keterbatasan kandang sekarang blorok masih menikmati hidup di dalam kurungan, kerjanya hanya makan, tidur & beol.

Tidak ada komentar: