Mengenai Saya

WA: 082124760048

Kamis, 19 September 2013

CUCU BLOROK



Masih dalam proses pencarian keturunan yang memenuhi standar kualitas yang bisa dipakai sebagai ayam adu maka coba-coba mengawinkan jantan & betina –tentu saja harus melihat darah keturunannya- hanyalah satu-satunya cara untuk memperolah jawaban. Saya ingin punya ayam yang tarungnya lincah, punya teknik bertarung tapi itu bukan yang utama, pukul cepat dan keras. Keturunan pukul keras sudah ada dari Babon Blorok, semua keponakan Blorok yang ada di teman saya “A” punya pukul keras meskipun sudah keturunan ke-3 dari Kasus. Disana ada 1 ekor anak Kasus – dinamai Lanceng, umur 1 tahun lebih dikit- yang ini ditawar 1500 tidak diberikan karena dipakai untuk pacek utama. Salah satu anak Lanceng dinamai Negro, umur belum ada setahun. Dasar yang punya ayam lagi kesenengen punya ayam lumayan bagus, di awal September ini dalam hitungan 1 minggu Negro bikin KO 3 latih tandingnya, nekat bener dia,  seminggu di abar 3x. Ada rekaman Lanceng diabar dengan Negro, silahkan cari di Youtube, judulnya “Lanceng vs Negro”, tapi kalo yang ini tidak ada KO-nya.
Kemudian untuk cari yang pukul cepat ya ambil dari keturunan Birma, dua-duanya sudah ada nih.. jadi jago Ciker saya kawinkan saja dengan betina setetasan –Babon E- dengan perkiraan nanti bisa dapat kombinasi Bangkok-Bangkok, Brima-Bangkok, atau Birma-Birma dannn….. menunggu minimal 7 bulan untuk bisa tahu nanti mainnya seperti apa, lama ya… ?? emang lama, makanya harus sabar….



Ciker & babon E akhirnya mau berjodoh dan bertelur, salah satu telurnya dititip ke Babon D dan menetas. Babon E sendiri juga mengerami 6 telur, perkiraan sih tanggal 24 September ini menetas. Tanggal 20 September sudah terdengar ciap-ciap anak ayam, memang belum sempat melihat langsung karena harus segera berangkat kerja, dan akibatnya saat pulang kerja nemu si kecil dah mati dengan bekas penganiayaan di tubuhnya. Memang sih waktu itu masih ada seekor dere betina anak Blorok yang diumbar bebas dan 5 ekor anak Kelabu, mungkin si kecil jadi sasaran keisengan yang keterlaluan, yahh…. Ikhlas saja lah…. Tanggal 22 September menetas lagi 2 ekor, hampir saja jadi korban yang kedua, untung saja ketahuan karena saya kebetulan sedang di rumah. Di tempat eraman masih ada sisa 3 butir telur, moga-moga saja diberi rejeki lebih, aminnn……
 

Gak tahu nih anak-anaknya nanti bagaimana karena nekat pakai pacek cacat -ciker & bulu sayap ada yang kosong- kawin dengan saudara setetasan lagi, nekat tenan.....

update 26/09/13:
rejekinya memang hanya 2 ekor

Update 18/10/2013:
umur hampir 1 bulan


Tidak ada komentar: