Mulai bulan November 2013
hujan mulai sering turun, entah pagi, entah malam, entah dari pagi sampai malam
atau bahkan sampai pagi lagi. Beberapa anak ayam sempat lesu tanda kondisi
tubuhnya tidak sehat, ada yang segera sehat lagi, ada yang koit juga. Di kebun
kondisi juga hampir sama, hanya saja disana masih banyak pohon sehingga filter
udaranya lebih bagus daripada di rumah. Untungnya setiap kurungan di kebon
dapat terpapar sinar matahari dari pagi sampai siang. Biasanya ayam-ayam hanya
makan sehari sekali tapi dalam kondisi cuaca yang tidak bagus seperti ini ayam
saya beri makan di pagi dan sore hari. Meskipun begitu masih juga kecolongan.
Hari Rabu, 18/12/2013, sore ketika ngasih makan ayam di kebon semua terlihat
normal, tidak ada yang lesu, makan juga masih berebutan seperti biasa. Tadi
pagi, Kamis 19/12/2013, Jo-Son sudah kedapatan terlentang kaku, wajahnya merah
gelap. Entah apa penyebabnya, yang lain gak ada yang sakit, orang luar &
ayam luar bisa dikatakan tidak pernah masuk ke kebon. Mati ya udah, mati aja,
pagi-pagi olahraga gali lubang buat ngubur Jo-Son, untung ga telat ke kantor.
Belum
banyak anak dari Jo-Son, seekor betina dengan Blorok, ada 1 lagi dengan Blorok
tapi masih umur 1 bulanan, entah jantan entah betina, dan hanya 3 ekor dengan
Gundul –sudah umur 6 bulanan- ini penampakannya:
Kepala yang nongol itu betina anak Jo-Son dengan Blorok .
Selamat jalan Jo-Son....